CMNnews-INDONESIA
citramedianusantara.com
SEMARANG- Poltekkes Kemenkes Semarang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Rowosari, bertujuan untuk memberdayakan ibu balita dalam penguatan ekonomi keluarga dan meningkatkan kesadaran tentang stunting.
Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa, yang berfokus pada pembentukan kelompok ibu balita cakap sebagai pelaku UMKM.
Pada minggu pertama, dilakukan sosialisasi kepada ibu balita dan kader posyandu secara luring. Dalam sesi ini ibu balita menerima informasi tentang stunting dan cara meningkatkan ekonomi keluarga. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya ibu, mengenai pola asuh, pola makan, dan sanitasi yang mendukung tumbuh kembang anak.
Minggu berikutnya, kegiatan berlanjut dengan pelatihan dan pendampingan produksi, pengepakan, serta pemasaran hasil produksi yang dikelola oleh ibu balita. Sebanyak 10 ibu balita stunting terlibat dalam usaha makanan, yang mencakup produk seperti kripik pare, usus crispy, dan keripik pisang asin.
Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola usaha makanan secara efektif, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi keluarga dan mengurangi risiko stunting di komunitas mereka.
Sebagai tindak lanjut dari usaha ekonomi kreatif yang dilakukan oleh ibu balita stunting, peran dosen adalah membantu pemasaran dengan fokus pada market pribadi sehingga mendapatkan hasil maksimal. Dengan adanya kegiatan ekonomi kreatif ini pendapatan keluarga meningkat dan imbasnya adalah pemenuhan makanan bergizi bagi balita.
Doktor Hermien Nugraheni selaku ketua pengabdi mengatakan bahwa ibu batita perlu memiliki kegiatan yang bernilai ekonomi agar bisa menambah penghasilan tanpa mengurangi keseriusannya mengupayakan nutrisi yang cukup terhadap anaknya sehingga terentaskan dari stunting. Ibu batita menyambut baik kegiatan diatas dan berharap hasil usaha kreatif yang dihasilkan bisa dibantu pemasarannya sehingga bisa berkelanjutan.
(RED)